Tentang PLN Nusantara Renewables

PLN Nusantara Renewables (NR) merupakan ujung tombak Grup PLN dan PLN Nusantara Power dalam mengembangkan ekosistem kelistrikan berbasis energi baru dan terbarukan (EBT). Dibentuk sebagai unrestricted subsidiary, PLN NR memiliki fleksibilitas tinggi dalam mengembangkan pembangkit listrik swasta (independent power producer / IPP).

Hingga Juni 2024, PLN Nusantara Renewables telah memiliki 3.210 MW pembangkit, di mana 2.145 MW telah beroperasi. 895 MW dalam fase konstruksi, dan 170 MW dalam fase pengembangan.  

PLN NR telah membentuk delapan perusahaan yang terdiri dari tiga anak perusahaan dan lima perusahaan afiliasi. Tiga anak perusahaan yang dimiliki oleh PLN NR dengan kepemilikan saham sebesar 51 persen adalah PT Pembangkitan Jawa Bali Solar Energi (PMSE) untuk PLTS Terapung Cirata, PT Nusantara Sembcorp Solar Energi (NSSE) untuk PLTS IKN 50 MW, dan PT Nusantara Tembesi Baru Energi (NTBE) untuk PLTS Terapung Tembesi.

Selengkapnya
Visi

Menjadi Perusahaan Investasi Kelistrikan Terkemuka dalam Energi Terbarukan Berkelanjutan

Misi

Membangun portofolio investasi yang berfokus pada energi hijau

Mengoptimalkan pengelolaan investasi untuk memastikan keberlanjutan perusahaan

Mengembangkan talenta dalam bidang investasi dan energi berkelanjutan

Portofolio

Saat ini, PT PLN Nusantara Renewables memiliki pengembangan proyek dengan total kapasitas 3.210 MW tersebar diseluruh Indonesia.

PLTS Terapung Trembesi dengan kapasitas 35 MWac atau 46 MWp, berada di Waduk Trembesi, Kec. Sagulung,  Kota Batam, Kepulauan Riau. PLTS Terapung Trembesi merupakan kerjasama  dengan PT TBS Energi Utama Tbk.  Saat ini PLTS Terapung Trembesi dalam tahap persiapan pra-konstruksi yang diupayakan dapat mengalirkan energi bersih di wilayah Batam  pada Tahun 2025.

Lihat Detail

PLTS Terapung Karangkates berada di Bendungan Sutami, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pada project ini PLN Nusantara Renewables berkerja sama dengan Perusahaan GD Power Hongkong Co, LTd. dan Perum Jasa Tirta I.  PLTS Karangkates diupayakan dapat beroperasi di Tahun 2025. 

Lihat Detail

PLTA Batang Toru 510 MW merupakan salah satu upaya dari PT PLN Nusantara Renewables untuk mengoptimasikan potensi sumber daya air untuk kepentingan ketenagalistrikan domestik. Pembangkit ini merupakan tipe pembangkit peaker dengan spesifikasi konsumsi air sebesar 0.24 liter per kWh. PLTA Batang Toru ditargetkan untuk beroperasi komersial pada 2026 dan diharapkan dapat secara langsung mendukung sistem kelistrikan Sumatera dan berkontribusi dalam peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan pada program Pemerintah Indonesia.

Lihat Detail

PLTS Terapung Cirata akan menjadi PLTS Terapung pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang ditargetkan untuk beroperasi secara komersial pada tahun 2023. Proyek ini merupakan realisasi komitmen PT PJBI untuk mendukung utilisasi energi baru dan terbarukan serta merupakan kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab.

Lihat Detail

Proyek ini merupakan proyek penugasan pemegang saham kepada PLN Nusantara Renewables melalui RUPS PLN Nusantara Renewables 31 Maret 2023. Dalam pengembangannya, PLN Nusantara Renewables berkolaborasi dengan Adaro Power dan Total Eren. Proyek ini akan memberikan kontribusi untuk mendukung target pendayagunaan EBT di Indonesia serta target emisi nol bersih

Lihat Detail

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IKN 50 MW merupakan proyek penugasan pemegang saham kepada PLN Nusantara Renewables untuk mendukung kelistrikan di rencana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. PLTS IKN merupakan salah satu Program Strategis Nasional arahan Presiden Joko Widodo. Dalam prosesnya, pembangunan instalasi ini dibagi dalam 2 tahapan: kapasitas 10 MW dibangun oleh sinergi anak perusahaan PLN Nusantara Power, sedang 40 MW sisanya dibangun oleh PT Nusantara Sembcorp Solar Energi (NSSE)—Joint Venture Company milik PLN Nusantara Renewables dan SembCorp Utilities Pte. Ltd.  Pembangkit yang didirikan pada titik dengan tingkat iradiasi tertinggi di Kawasan IKN ini diproyeksikan dapat memproduksi 92,8 GWh energi hijau. Terletak sejauh 5 kilometer dari KIPP IKN, ia akan menjadi tulang punggung kelistrikan di IKN yang mampu mengurangi 104.864 ton emisi CO2 setiap tahunnya.  

Lihat Detail

PT PLN Nusantara Renewables memiliki 30% saham di PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB) sebagai JVC dari PLTU Jawa 7 dan juga 30 % saham di PT Guohua Taidian Pembangkitan Jawa Bali sebagai JVS dari Perusahaan Operasi dan Pemeliharaan untuk PLTU Jawa 7. PLTU Jawa 7 merupakan proyek strategis sebagai PLTU pertama dan terbesar di Indonesia dengan menggunakan teknologi boiler Ultra Super Critical  dengan batu bara kalori rendah sebesar 4,000 – 4,600 kkal/kg AR dan juga tarif yang kompetitif sebesar 4,2122 sen USD/kWh.

Lihat Detail

Proyek ini merupakan pembangkit jenis mulut tambang yang dikembangkan untuk mendukung program pemerintah dalam hal penggunaan sumber daya lokal untuk mendukung sistem kelistrikan Sumatera Bagian Selatan. Proyek ini ditargetkan untuk bisa beroperasi secara komersial pada tahun 2026.

Lihat Detail

PLTS Terapung Tembesi

(35 MWac / 46 MWp)

PLTS Terapung Trembesi dengan kapasitas 35 MWac atau 46 MWp, berada di Waduk Trembesi, Kec. Sagulung,  Kota Batam, Kepulauan Riau. PLTS Terapung Trembesi merupakan kerjasama  dengan PT TBS Energi Utama Tbk.  Saat ini PLTS Terapung Trembesi dalam tahap persiapan pra-konstruksi yang diupayakan dapat mengalirkan energi bersih di wilayah Batam  pada Tahun 2025.

PLTS Terapung Karangkates

(100 MWac)

PLTS Terapung Karangkates berada di Bendungan Sutami, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pada project ini PLN Nusantara Renewables berkerja sama dengan Perusahaan GD Power Hongkong Co, LTd. dan Perum Jasa Tirta I.  PLTS Karangkates diupayakan dapat beroperasi di Tahun 2025. 

PLTA Batang Toru

(510 MW)

PLTA Batang Toru 510 MW merupakan salah satu upaya dari PT PLN Nusantara Renewables untuk mengoptimasikan potensi sumber daya air untuk kepentingan ketenagalistrikan domestik. Pembangkit ini merupakan tipe pembangkit peaker dengan spesifikasi konsumsi air sebesar 0.24 liter per kWh. PLTA Batang Toru ditargetkan untuk beroperasi komersial pada 2026 dan diharapkan dapat secara langsung mendukung sistem kelistrikan Sumatera dan berkontribusi dalam peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan pada program Pemerintah Indonesia.

PLTS Terapung Cirata

(145 MWac / 192 MWp)

PLTS Terapung Cirata akan menjadi PLTS Terapung pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang ditargetkan untuk beroperasi secara komersial pada tahun 2023. Proyek ini merupakan realisasi komitmen PT PJBI untuk mendukung utilisasi energi baru dan terbarukan serta merupakan kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab.

PLTB Tanah Laut

(70 MW)

Proyek ini merupakan proyek penugasan pemegang saham kepada PLN Nusantara Renewables melalui RUPS PLN Nusantara Renewables 31 Maret 2023. Dalam pengembangannya, PLN Nusantara Renewables berkolaborasi dengan Adaro Power dan Total Eren. Proyek ini akan memberikan kontribusi untuk mendukung target pendayagunaan EBT di Indonesia serta target emisi nol bersih

PLTS IKN

(50 MW)

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IKN 50 MW merupakan proyek penugasan pemegang saham kepada PLN Nusantara Renewables untuk mendukung kelistrikan di rencana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. PLTS IKN merupakan salah satu Program Strategis Nasional arahan Presiden Joko Widodo. Dalam prosesnya, pembangunan instalasi ini dibagi dalam 2 tahapan: kapasitas 10 MW dibangun oleh sinergi anak perusahaan PLN Nusantara Power, sedang 40 MW sisanya dibangun oleh PT Nusantara Sembcorp Solar Energi (NSSE)—Joint Venture Company milik PLN Nusantara Renewables dan SembCorp Utilities Pte. Ltd.  Pembangkit yang didirikan pada titik dengan tingkat iradiasi tertinggi di Kawasan IKN ini diproyeksikan dapat memproduksi 92,8 GWh energi hijau. Terletak sejauh 5 kilometer dari KIPP IKN, ia akan menjadi tulang punggung kelistrikan di IKN yang mampu mengurangi 104.864 ton emisi CO2 setiap tahunnya.  

PLTU Jawa 7

(2 x 1.050 MW)

PT PLN Nusantara Renewables memiliki 30% saham di PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB) sebagai JVC dari PLTU Jawa 7 dan juga 30 % saham di PT Guohua Taidian Pembangkitan Jawa Bali sebagai JVS dari Perusahaan Operasi dan Pemeliharaan untuk PLTU Jawa 7. PLTU Jawa 7 merupakan proyek strategis sebagai PLTU pertama dan terbesar di Indonesia dengan menggunakan teknologi boiler Ultra Super Critical  dengan batu bara kalori rendah sebesar 4,000 – 4,600 kkal/kg AR dan juga tarif yang kompetitif sebesar 4,2122 sen USD/kWh.

PLTU MT Sumbagsel 1

(2 x 150 MW)

Proyek ini merupakan pembangkit jenis mulut tambang yang dikembangkan untuk mendukung program pemerintah dalam hal penggunaan sumber daya lokal untuk mendukung sistem kelistrikan Sumatera Bagian Selatan. Proyek ini ditargetkan untuk bisa beroperasi secara komersial pada tahun 2026.

Lihat Semua Proyek

Berita & Artikel