Proyek Kami
Saat ini, PT PLN Nusantara Renewables memiliki pengembangan proyek dengan
total kapasitas 3.210 MW tersebar diseluruh Indonesia.
PLTS Terapung Trembesi dengan kapasitas 35 MWac atau 46 MWp, berada di Waduk Trembesi, Kec. Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau. PLTS Terapung Trembesi merupakan kerjasama dengan PT TBS Energi Utama Tbk. Saat ini PLTS Terapung Trembesi dalam tahap persiapan pra-konstruksi yang diupayakan dapat mengalirkan energi bersih di wilayah Batam pada Tahun 2025.
Lihat DetailPLTS Terapung Karangkates berada di Bendungan Sutami, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pada project ini PLN Nusantara Renewables berkerja sama dengan Perusahaan GD Power Hongkong Co, LTd. dan Perum Jasa Tirta I. PLTS Karangkates diupayakan dapat beroperasi di Tahun 2025.
Lihat DetailPLTA Batang Toru 510 MW merupakan salah satu upaya dari PT PLN Nusantara Renewables untuk mengoptimasikan potensi sumber daya air untuk kepentingan ketenagalistrikan domestik. Pembangkit ini merupakan tipe pembangkit peaker dengan spesifikasi konsumsi air sebesar 0.24 liter per kWh. PLTA Batang Toru ditargetkan untuk beroperasi komersial pada 2026 dan diharapkan dapat secara langsung mendukung sistem kelistrikan Sumatera dan berkontribusi dalam peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan pada program Pemerintah Indonesia.
Lihat DetailPLTS Terapung Cirata akan menjadi PLTS Terapung pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang ditargetkan untuk beroperasi secara komersial pada tahun 2023. Proyek ini merupakan realisasi komitmen PT PJBI untuk mendukung utilisasi energi baru dan terbarukan serta merupakan kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab.
Lihat DetailProyek ini merupakan proyek penugasan pemegang saham kepada PLN Nusantara Renewables melalui RUPS PLN Nusantara Renewables 31 Maret 2023. Dalam pengembangannya, PLN Nusantara Renewables berkolaborasi dengan Adaro Power dan Total Eren. Proyek ini akan memberikan kontribusi untuk mendukung target pendayagunaan EBT di Indonesia serta target emisi nol bersih
Lihat DetailPembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IKN 50 MW merupakan proyek penugasan pemegang saham kepada PLN Nusantara Renewables untuk mendukung kelistrikan di rencana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. PLTS IKN merupakan salah satu Program Strategis Nasional arahan Presiden Joko Widodo. Dalam prosesnya, pembangunan instalasi ini dibagi dalam 2 tahapan: kapasitas 10 MW dibangun oleh sinergi anak perusahaan PLN Nusantara Power, sedang 40 MW sisanya dibangun oleh PT Nusantara Sembcorp Solar Energi (NSSE)—Joint Venture Company milik PLN Nusantara Renewables dan SembCorp Utilities Pte. Ltd. Pembangkit yang didirikan pada titik dengan tingkat iradiasi tertinggi di Kawasan IKN ini diproyeksikan dapat memproduksi 92,8 GWh energi hijau. Terletak sejauh 5 kilometer dari KIPP IKN, ia akan menjadi tulang punggung kelistrikan di IKN yang mampu mengurangi 104.864 ton emisi CO2 setiap tahunnya.
Lihat DetailPT PLN Nusantara Renewables memiliki 30% saham di PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB) sebagai JVC dari PLTU Jawa 7 dan juga 30 % saham di PT Guohua Taidian Pembangkitan Jawa Bali sebagai JVS dari Perusahaan Operasi dan Pemeliharaan untuk PLTU Jawa 7. PLTU Jawa 7 merupakan proyek strategis sebagai PLTU pertama dan terbesar di Indonesia dengan menggunakan teknologi boiler Ultra Super Critical dengan batu bara kalori rendah sebesar 4,000 – 4,600 kkal/kg AR dan juga tarif yang kompetitif sebesar 4,2122 sen USD/kWh.
Lihat DetailProyek ini merupakan pembangkit jenis mulut tambang yang dikembangkan untuk mendukung program pemerintah dalam hal penggunaan sumber daya lokal untuk mendukung sistem kelistrikan Sumatera Bagian Selatan. Proyek ini ditargetkan untuk bisa beroperasi secara komersial pada tahun 2026.
Lihat DetailPLTS Terapung Tembesi
(35 MWac / 46 MWp)
PLTS Terapung Trembesi dengan kapasitas 35 MWac atau 46 MWp, berada di Waduk Trembesi, Kec. Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau. PLTS Terapung Trembesi merupakan kerjasama dengan PT TBS Energi Utama Tbk. Saat ini PLTS Terapung Trembesi dalam tahap persiapan pra-konstruksi yang diupayakan dapat mengalirkan energi bersih di wilayah Batam pada Tahun 2025.
PLTS Terapung Karangkates
(100 MWac)
PLTS Terapung Karangkates berada di Bendungan Sutami, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pada project ini PLN Nusantara Renewables berkerja sama dengan Perusahaan GD Power Hongkong Co, LTd. dan Perum Jasa Tirta I. PLTS Karangkates diupayakan dapat beroperasi di Tahun 2025.
PLTA Batang Toru
(510 MW)
PLTA Batang Toru 510 MW merupakan salah satu upaya dari PT PLN Nusantara Renewables untuk mengoptimasikan potensi sumber daya air untuk kepentingan ketenagalistrikan domestik. Pembangkit ini merupakan tipe pembangkit peaker dengan spesifikasi konsumsi air sebesar 0.24 liter per kWh. PLTA Batang Toru ditargetkan untuk beroperasi komersial pada 2026 dan diharapkan dapat secara langsung mendukung sistem kelistrikan Sumatera dan berkontribusi dalam peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan pada program Pemerintah Indonesia.
PLTS Terapung Cirata
(145 MWac / 192 MWp)
PLTS Terapung Cirata akan menjadi PLTS Terapung pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang ditargetkan untuk beroperasi secara komersial pada tahun 2023. Proyek ini merupakan realisasi komitmen PT PJBI untuk mendukung utilisasi energi baru dan terbarukan serta merupakan kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab.
PLTB Tanah Laut
(70 MW)
Proyek ini merupakan proyek penugasan pemegang saham kepada PLN Nusantara Renewables melalui RUPS PLN Nusantara Renewables 31 Maret 2023. Dalam pengembangannya, PLN Nusantara Renewables berkolaborasi dengan Adaro Power dan Total Eren. Proyek ini akan memberikan kontribusi untuk mendukung target pendayagunaan EBT di Indonesia serta target emisi nol bersih
PLTS IKN
(50 MW)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IKN 50 MW merupakan proyek penugasan pemegang saham kepada PLN Nusantara Renewables untuk mendukung kelistrikan di rencana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. PLTS IKN merupakan salah satu Program Strategis Nasional arahan Presiden Joko Widodo. Dalam prosesnya, pembangunan instalasi ini dibagi dalam 2 tahapan: kapasitas 10 MW dibangun oleh sinergi anak perusahaan PLN Nusantara Power, sedang 40 MW sisanya dibangun oleh PT Nusantara Sembcorp Solar Energi (NSSE)—Joint Venture Company milik PLN Nusantara Renewables dan SembCorp Utilities Pte. Ltd. Pembangkit yang didirikan pada titik dengan tingkat iradiasi tertinggi di Kawasan IKN ini diproyeksikan dapat memproduksi 92,8 GWh energi hijau. Terletak sejauh 5 kilometer dari KIPP IKN, ia akan menjadi tulang punggung kelistrikan di IKN yang mampu mengurangi 104.864 ton emisi CO2 setiap tahunnya.
PLTU Jawa 7
(2 x 1.050 MW)
PT PLN Nusantara Renewables memiliki 30% saham di PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB) sebagai JVC dari PLTU Jawa 7 dan juga 30 % saham di PT Guohua Taidian Pembangkitan Jawa Bali sebagai JVS dari Perusahaan Operasi dan Pemeliharaan untuk PLTU Jawa 7. PLTU Jawa 7 merupakan proyek strategis sebagai PLTU pertama dan terbesar di Indonesia dengan menggunakan teknologi boiler Ultra Super Critical dengan batu bara kalori rendah sebesar 4,000 – 4,600 kkal/kg AR dan juga tarif yang kompetitif sebesar 4,2122 sen USD/kWh.
PLTU MT Sumbagsel 1
(2 x 150 MW)
Proyek ini merupakan pembangkit jenis mulut tambang yang dikembangkan untuk mendukung program pemerintah dalam hal penggunaan sumber daya lokal untuk mendukung sistem kelistrikan Sumatera Bagian Selatan. Proyek ini ditargetkan untuk bisa beroperasi secara komersial pada tahun 2026.