Merespon tantangan iklim, PLN Nusantara Renewables berpartisipasi dalam menawarkan solusi permasalahan iklim di dunia melalui upaya menjaga keanekaragaman hayati dan transisi energi.
Kepedulian perusahaan terhadap pelestarian ekosistem lautan dan daratan ditunjukkan perseroan melalui Program Hijau yang meliputi penanaman pohon di sekitar proyek PLN Nusantara Renewables dan DKI Jakarta.
Pada tahun 2022-2023, PLN Nusantara Renewables berhasil melakukan penanaman 17.000 bibit pohon Bakau. Tanaman ini dipilih karena memiliki kapasitas sekuestrasi yang 4 kali lebih tinggi dibanding pohon lainnya, yang berarti ia mampu menangkap dan menyimpan CO2 dari atmosfer dalam jangka waktu yang lebih panjang. Selain itu, tanaman Bakau pun bermanfaat untuk mencegah abrasi pantai, serta menjadi habitat alami bagi hewan laut.
Meski demikian, perseroan juga melakukan penanaman aneka varietas pohon yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi di daratan sekitar proyek pembangkit yang dimiliki perusahaan.
Saat ini, PT PLN Nusantara Renewables memiliki pengembangan proyek pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan total kapasitas 868 MW yang tersebar diseluruh Indonesia.
PLTA Batang Toru
(510 MW)
PLTA Batang Toru 510 MW merupakan salah satu upaya dari PT PLN Nusantara Renewables untuk mengoptimasikan potensi sumber daya air untuk kepentingan ketenagalistrikan domestik. Pembangkit ini merupakan tipe pembangkit peaker dengan spesifikasi konsumsi air sebesar 0.24 liter per kWh. PLTA Batang Toru ditargetkan untuk beroperasi komersial pada 2026 dan diharapkan dapat secara langsung mendukung sistem kelistrikan Sumatera dan berkontribusi dalam peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan pada program Pemerintah Indonesia.
PLTS Terapung Cirata
(145 MWac / 192 MWp)
PLTS Terapung Cirata akan menjadi PLTS Terapung pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang ditargetkan untuk beroperasi secara komersial pada tahun 2023. Proyek ini merupakan realisasi komitmen PT PJBI untuk mendukung utilisasi energi baru dan terbarukan serta merupakan kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab.
PLTB Tanah Laut
(70 MW)
Proyek ini merupakan proyek penugasan pemegang saham kepada PLN Nusantara Renewables melalui RUPS PLN Nusantara Renewables 31 Maret 2023. Dalam pengembangannya, PLN Nusantara Renewables berkolaborasi dengan Adaro Power dan Total Eren. Proyek ini akan memberikan kontribusi untuk mendukung target pendayagunaan EBT di Indonesia serta target emisi nol bersih
PLTS IKN
(50 MW)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IKN 50 MW merupakan proyek penugasan pemegang saham kepada PLN Nusantara Renewables untuk mendukung kelistrikan di rencana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. PLTS IKN merupakan salah satu Program Strategis Nasional arahan Presiden Joko Widodo. Dalam prosesnya, pembangunan instalasi ini dibagi dalam 2 tahapan: kapasitas 10 MW dibangun oleh sinergi anak perusahaan PLN Nusantara Power, sedang 40 MW sisanya dibangun oleh PT Nusantara Sembcorp Solar Energi (NSSE)—Joint Venture Company milik PLN Nusantara Renewables dan SembCorp Utilities Pte. Ltd. Pembangkit yang didirikan pada titik dengan tingkat iradiasi tertinggi di Kawasan IKN ini diproyeksikan dapat memproduksi 92,8 GWh energi hijau. Terletak sejauh 5 kilometer dari KIPP IKN, ia akan menjadi tulang punggung kelistrikan di IKN yang mampu mengurangi 104.864 ton emisi CO2 setiap tahunnya.
PLTS Terapung Karangkates
(100 MWac)
PLTS Terapung Karangkates berada di Bendungan Sutami, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pada project ini PLN Nusantara Renewables berkerja sama dengan Perusahaan GD Power Hongkong Co, LTd. dan Perum Jasa Tirta I. PLTS Karangkates diupayakan dapat beroperasi di Tahun 2025.
Berita & Artikel
Power Purchase Agreement Disahkan, PLTS Terapung Tembesi Bersiap Jual Listrik Hijau ke PLN Batam
Power Purchase Agreement Disahkan, PLTS Terapung Tembesi Bersiap Jual Listrik Hijau ke PLN Batam PT PLN Nusantara Power (PLN NP) dan PT TBS Energi Utama menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan PT PLN Batam untuk proyek PLTS Terapung Tembesi Batam 35 MWac atau setara dengan 46 MWp. Perjanjian yang ditandatangani pada Senin, 12 Februari 2024 ini memiliki jangka waktu 25 tahun. Mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pemerintah mengizinkan hingga 5% luas waduk digunakan untuk Pembangunan PLTS Terapung. Oleh karena itu, PLTS terapung ke-2 terbesar di Indonesia ini nantinya akan dibangun di atas sebagian Waduk Tembesi yang memiliki luas lahan 864 hektar. PLTS Terapung Tembesi diperkirakan menelan biaya investasi sebesar Rp 481 milyar. Proyek ini akan dikembangkan oleh PLN NP dan TBS melalui afiliasinya, yakni PT PLN Nusantara Renewables (PLN NR) dengan porsi kepemilikan saham 51% dan PT Batam Tirta Surya dengan porsi kepemilikan saham 49%. Harapannya, konstruksi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) ini akan selesai tahap pertama pada akhir 2024 dan secara keseluruhan bulan Maret 2025 untuk melistriki kawasan industri di Batam.Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo berujar bahwa PLTS Terapung Tembesi ini diharapkan menjadi katalis dalam menarik investasi asing ke Pulau Batam, memperkuat ekonomi lokal dan infrastruktur energi berkelanjutan. Sebab, jika bisa memanfaatkan waduk-waduk lain seperti Waduk Duriangkang dan Waduk Sei Harapan, Batam berpotensi menghasilkan 1 GW listrik berbasis EBT.Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menyampaikan bahwa proyek ini menjadi percontohan pengembangan pembangkit EBT yang berada di luar pulau Jawa. "Setelah sukses meresmikan PLTS Terapung Cirata, kami ingin mereplikasi proyek serupa di beberapa waduk lain di seluruh Indonesia,” ujarnya. Untuk mendorong transisi energi, menurut Ruly, pengembangan pembangkit EBT harus segera dilakukan di seluruh nusantara.
RUPS RKAP Tahun 2024: PT PLN Nusantara Renewables Siap Taklukkan Tantangan dan Tingkatkan Capaian
Jakarta, Indonesia – PLN Nusantara Renewables (PLN NR) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RUPS RKAP) Tahun Buku 2024 pada Rabu (31/01) di The Tribrata Ballroom, Jakarta Selatan. Pada kesempatan tersebut, jajaran direksi menyampaikan target keuangan, progres proyek penugasan, optimasi finansial, pengembangan bisnis, serta kinerja operasi tahun 2024 di hadapan PLN Nusantara Power dan YK PJB selaku pemegang saham.Pada kesempatan tersebut, direksi menjelaskan bahwa perseroan memproyeksikan kenaikan pada laba bersih sebesar 9% di tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023. Selain itu, total aset perusahaan pun ditargetkan mengalami kenaikan di tahun ini sebesar 11%. Dari sisi operasi, dipaparkan bahwa PLTS IKN 50 MW ditargetkan sudah dapat beroperasi dan melakukan penjualan Listrik sebesar 7,73 GWh di tahun 2024. Sumber daya manusia (SDM) juga menjadi aspek yang disoroti oleh para pemegang saham. Pada sesi tanya jawab, Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PT PLN Nusantara Power memberi masukan bahwa, karena model bisnis PLN Nusantara Renewables yang sangat spesifik, perusahaan harus membangun direktori kompetensi yang memungkinkan terjadinya talent mobility di dalam PLN Nusantara Power Group maupun Joint Venture Company. Masukan tersebut sejalan dengan program pengembangan talenta SDM yang tengah dibangun oleh perusahaan.PLN Nusantara Renewables optimis dapat memenuhi target keuangan, pengembangan bisnis, dan operasi yang telah disampaikan dalam rapat tersebut. Semoga tahun anggaran 2024 dapat berjalan dengan baik sesuai ekspektasi seluruh pemangku kemungkinan, sehingga industri ketenagalistrikan Indonesia semakin hijau dan berkelanjutan.
Presiden Jokowi Resmikan PLTS Terapung Cirata: Terbesar se-Asia Tenggara
Purwakarta, Indonesia — Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata yang bertempat di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada hari Kamis (09/11/2023) ini. PLTS berkapasitas 192 Mega Watt peak (MWp) ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional di ranah transisi energi Indonesia. Tak hanya dihadiri oleh jajaran pemerintahan Indonesia, PLN Group, serta perusahaan mitra, acara peresmian ini turut dihadiri oleh Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab, Dr. Thani bin Ahmed Al Zeyoudi. Beliau berharap proyek ini dapat menjadi batu loncatan untuk hubungan bilateral yang semakin erat antara kedua negara, serta menciptakan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Menempati area waduk seluas 200 hektar, pembangkit ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan nomor tiga di dunia. Proyek ini dapat beroperasi sebagai hasil kerja sama antara Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, PLN, dan Masdar– sebuah perusahaan renewable energy dari Uni Emirat Arab. Di kawasan sekitar Cirata, keberadaan PLTS Terapung ini akan menambah kapasitas produksi pembangkit yang kini tercatat sebanyak 1.000 MW. "Di Cirata ini sudah ada PLTA dengan kapasitas 1.000 MW, dan sekarang ditambah dengan PLTS terapung sebesar 192 MWp. Ke depan, kalau dimaksimalkan bisa menambah kurang lebih 1.000 MWp," tutur Presiden Joko Widodo. Bagi lingkungan, PLTS Cirata diperkirakan akan bersumbangsih dalam mereduksi 214.000 ton CO2 dan menyumbangkan energi hijau sebanyak 245 GWh setiap tahunnya. Hal ini akan mendorong Indonesia selangkah lebih dekat menuju net zero emission. Presiden Jokowi menyatakan optimisme akan masa depan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia yang berasal dari tenaga angin, geothermal, maupun hydropower. Kendati demikian, beliau pun menyadari besarnya tantangan dalam transisi energi ini. “Tantangan lokasi potensi EBT yang jauh dari pusat, kebutuhan listrik bisa kita atasi, kita bisa bangun solusinya dengan transmission line dan nantinya setiap potensi EBT di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi bisa disalurkan ke pusat-pusat ekonomi," ujar kepala negara.
1.000 Bibit Bakau PT PLN Nusantara Renewables Siap Serap 29.3 Ton CO2!
Jakarta Utara, Indonesia – Sebanyak 1.000 bibit pohon Bakau (Rhizopora Sp.) berhasil ditanam di kawasan Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk pada Kamis (30/11) lalu. Penanaman ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial (CSR) PT PLN Nusantara Renewables terhadap lingkungan terdekatnya. Perusahaan bekerja sama dengan Jejakin sebagai penyedia dan pengelola tanaman Bakau yang ditanam pada kesempatan ini. Tanaman Bakau yang biasa dikenal pula sebagai Mangrove memainkan peran yang penting dalam memitigasi perubahan iklim. Salah satu kontribusinya yang paling signifikan adalah kemampuannya untuk menyerap emisi karbondioksida yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Tanaman Bakau memiliki kapasitas sekuestrasi yang 4 kali lebih tinggi dibanding pohon lainnya. Artinya, tanaman ini terbukti mampu menangkap dan menyimpan CO2 dari atmosfer dalam jangka waktu yang panjang, sehingga memperlambat akumulasi gas rumah kaca di atmosfer dan lautan. Lebih jauh, tanaman Bakau juga memiliki peran krusial dalam menjaga ekosistem pantai. Dengan akarnya yang kuat, pohon Bakau mampu mengurangi dampak pasang-surut air laut bagi garis pantai dan menjaga pasir dan lumpur yang ada di pinggir pantai agar tidak terbawa ke tengah laut. Selain itu, akar-akar tersebut juga menjadi rumah bagi spesies ikan, udang, kepiting, dan hewan lain yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber mata pencarian nelayan sekitar. Dalam masa hidup delapan tahun, 1.000 tanaman bakau tersebut diperkirakan akan mampu menyerap 29,3 ton CO2 yang setara dengan emisi sebuah mobil yang berkendara sejauh 461.907 km. Guna memastikan tercapainya angka penyerapan emisi tersebut, PT PLN Nusantara Renewables bekerja sama dengan Jejakin yang menyediakan dashboard untuk mengawasi level penyerapan karbon, infiltrasi air, kualitas tanah, dan kualitas udara di daerah penanaman. Dengan demikian, manfaat positif pohon bakau dipastikan akan bertahan selama bertahun-tahun setelah penanamannya.
Capaian Terbaru PLTS Terapung Cirata di Acara Enlit Asia 2023
Enlit Asia 2023 merupakan pameran serta konferensi dari sektor energi dan kelistrikan yang terbesar se-ASEAN. Seluruh pihak dalam rantai suplai energi dan kelistrikan, mulai dari power generation, digital transformation, energy transformation, transmission and distribution, renewables, energy storage, EV infrastructure, sampai konsumen terlibat dalam acara yang berlangsung dari 14—16 November 2023. Portfolio Director of Energy for Clarion Events Asia, Simon Hoare menjelaskan, “Di Enlit Asia, kami bertujuan untuk mendorong kolaborasi yang lebih besar di seluruh industri dengan menghubungkan dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pada sektor energi di Asia. Mulai dari regulator, penyedia teknologi hingga konsumen energi sehingga menghadirkan perspektif internasional dalam satu platform untuk mengambil tindakan menuju masa depan energi berkelanjutan di Asia."Pada Selasa (14/11) diadakan gala dinner sekaligus malam penghargaan “Power Energy Award” yang dihadiri perwakilan Perusahaan listrik dan energi ASEAN. Dalam malam penghargaan ini, terdapat 12 kategori yang diperebutkan. Adapun PLTS Terapung Cirata, proyek yang dikelola PT PMSE (Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi), sebuah Joint Venture Company (JVC) yang dimiliki oleh PT PLN Nusantara Renewables dan Masdar, dinominasikan dalam kategori Renewable Energy and Sustainability Project of The Year.Proyek yang baru diresmikan pada 9 November 2023 tersebut memenangkan kategori Renewable Energy and Sustainability of The Year. Kategori ini dianugerahkan kepada proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) maupun energi hidrogen yang telah mencapai progress signifikan dan berhasil mengimplementasikan solusi energi yang andal dan berkelanjutan. PLTS ini mengadopsi teknologi smart grid yang menggabungkan teknologi panel surya dengan kecerdasan buatan dan jaringan listrik cerdas. Harapannya, ia dapat mengelola energi matahari dengan lebih pintar dan efisien. Dalam pidatonya, Bapak Ruly Firmansyah selaku Direktur Utama PT PLN Nusantara Power menyampaikan rasa terima kasihnya atas kolaborasi berbagai pihak dalam Pembangunan pembangkit ini. “Kami merasa bangga menjadi tim yang terpilih untuk menciptakan energi hijau di Indonesia. Ke depannya, kami berkomitmen untuk mewariskan bumi yang lebih hijau bagi generasi mendatang,” ujar Bapak Ruly.