Tentang PLN Nusantara Renewables

PLN Nusantara Renewables (NR) merupakan ujung tombak Grup
PLN dan PLN Nusantara Power dalam mengembangkan ekosistem kelistrikan berbasis
energi baru dan terbarukan (EBT). Dibentuk sebagai unrestricted subsidiary, PLN
NR memiliki fleksibilitas tinggi dalam mengembangkan pembangkit listrik swasta
(independent power producer / IPP).
Hingga Juni 2024, PLN Nusantara Renewables telah memiliki
3.210 MW pembangkit, di mana 2.145 MW telah beroperasi. 895 MW dalam fase
konstruksi, dan 170 MW dalam fase pengembangan.
PLN NR telah membentuk delapan perusahaan yang terdiri dari
tiga anak perusahaan dan lima perusahaan afiliasi. Tiga anak perusahaan yang
dimiliki oleh PLN NR dengan kepemilikan saham sebesar 51 persen adalah PT
Pembangkitan Jawa Bali Solar Energi (PMSE) untuk PLTS Terapung Cirata, PT
Nusantara Sembcorp Solar Energi (NSSE) untuk PLTS IKN 50 MW, dan PT Nusantara
Tembesi Baru Energi (NTBE) untuk PLTS Terapung Tembesi.
Visi
Menjadi Perusahaan
Investasi EBT Global Terkemuka yang Berkelanjutan
Misi

Mengembangkan talenta dalam bidang investasi dan energi berkelanjutan

Mengoptimalkan pengelolaan investasi untuk memastikan keberlanjutan perusahaan sesuai dengan kaidah ESG

Membangun portofolio investasi berskala global yang berfokus pada energi hijau

Portofolio
Saat ini, PT PLN Nusantara Renewables memiliki pengembangan proyek dengan
total kapasitas 3.210 MW tersebar diseluruh Indonesia.

PLTS Terapung Trembesi dengan kapasitas 35 MWac atau 46 MWp, berada di Waduk Trembesi, Kec. Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau. PLTS Terapung Trembesi merupakan kerjasama dengan PT TBS Energi Utama Tbk. Saat ini PLTS Terapung Trembesi dalam tahap persiapan pra-konstruksi yang diupayakan dapat mengalirkan energi bersih di wilayah Batam pada Tahun 2025.
Lihat Detail

PLTS Terapung Karangkates berada di Bendungan Sutami, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pada project ini PLN Nusantara Renewables berkerja sama dengan Perusahaan GD Power Hongkong Co, LTd. dan Perum Jasa Tirta I. PLTS Karangkates diupayakan dapat beroperasi di Tahun 2025.
Lihat Detail

PLTA Batang Toru 510 MW merupakan salah satu upaya dari PT PLN Nusantara Renewables untuk mengoptimasikan potensi sumber daya air untuk kepentingan ketenagalistrikan domestik. Pembangkit ini merupakan tipe pembangkit peaker dengan spesifikasi konsumsi air sebesar 0.24 liter per kWh. PLTA Batang Toru ditargetkan untuk beroperasi komersial pada 2026 dan diharapkan dapat secara langsung mendukung sistem kelistrikan Sumatera dan berkontribusi dalam peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan pada program Pemerintah Indonesia.
Lihat Detail

PLTS Terapung Cirata akan menjadi PLTS Terapung pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang ditargetkan untuk beroperasi secara komersial pada tahun 2023. Proyek ini merupakan realisasi komitmen PT PJBI untuk mendukung utilisasi energi baru dan terbarukan serta merupakan kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab.
Lihat Detail

Proyek ini merupakan proyek penugasan pemegang saham kepada PLN Nusantara Renewables melalui RUPS PLN Nusantara Renewables 31 Maret 2023. Dalam pengembangannya, PLN Nusantara Renewables berkolaborasi dengan Adaro Power dan Total Eren. Proyek ini akan memberikan kontribusi untuk mendukung target pendayagunaan EBT di Indonesia serta target emisi nol bersih
Lihat Detail

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IKN 50 MW merupakan proyek penugasan pemegang saham kepada PLN Nusantara Renewables untuk mendukung kelistrikan di rencana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. PLTS IKN merupakan salah satu Program Strategis Nasional arahan Presiden Joko Widodo. Dalam prosesnya, pembangunan instalasi ini dibagi dalam 2 tahapan: kapasitas 10 MW dibangun oleh sinergi anak perusahaan PLN Nusantara Power, sedang 40 MW sisanya dibangun oleh PT Nusantara Sembcorp Solar Energi (NSSE)—Joint Venture Company milik PLN Nusantara Renewables dan SembCorp Utilities Pte. Ltd. Pembangkit yang didirikan pada titik dengan tingkat iradiasi tertinggi di Kawasan IKN ini diproyeksikan dapat memproduksi 92,8 GWh energi hijau. Terletak sejauh 5 kilometer dari KIPP IKN, ia akan menjadi tulang punggung kelistrikan di IKN yang mampu mengurangi 104.864 ton emisi CO2 setiap tahunnya.
Lihat Detail

PT PLN Nusantara Renewables memiliki 30% saham di PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB) sebagai JVC dari PLTU Jawa 7 dan juga 30 % saham di PT Guohua Taidian Pembangkitan Jawa Bali sebagai JVS dari Perusahaan Operasi dan Pemeliharaan untuk PLTU Jawa 7. PLTU Jawa 7 merupakan proyek strategis sebagai PLTU pertama dan terbesar di Indonesia dengan menggunakan teknologi boiler Ultra Super Critical dengan batu bara kalori rendah sebesar 4,000 – 4,600 kkal/kg AR dan juga tarif yang kompetitif sebesar 4,2122 sen USD/kWh.
Lihat Detail

Proyek ini merupakan pembangkit jenis mulut tambang yang dikembangkan untuk mendukung program pemerintah dalam hal penggunaan sumber daya lokal untuk mendukung sistem kelistrikan Sumatera Bagian Selatan. Proyek ini ditargetkan untuk bisa beroperasi secara komersial pada tahun 2026.
Lihat Detail

PLTS Terapung Tembesi
(35 MWac / 46 MWp)
PLTS Terapung Trembesi dengan kapasitas 35 MWac atau 46 MWp, berada di Waduk Trembesi, Kec. Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau. PLTS Terapung Trembesi merupakan kerjasama dengan PT TBS Energi Utama Tbk. Saat ini PLTS Terapung Trembesi dalam tahap persiapan pra-konstruksi yang diupayakan dapat mengalirkan energi bersih di wilayah Batam pada Tahun 2025.

PLTS Terapung Karangkates
(100 MWac)
PLTS Terapung Karangkates berada di Bendungan Sutami, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pada project ini PLN Nusantara Renewables berkerja sama dengan Perusahaan GD Power Hongkong Co, LTd. dan Perum Jasa Tirta I. PLTS Karangkates diupayakan dapat beroperasi di Tahun 2025.

PLTA Batang Toru
(510 MW)
PLTA Batang Toru 510 MW merupakan salah satu upaya dari PT PLN Nusantara Renewables untuk mengoptimasikan potensi sumber daya air untuk kepentingan ketenagalistrikan domestik. Pembangkit ini merupakan tipe pembangkit peaker dengan spesifikasi konsumsi air sebesar 0.24 liter per kWh. PLTA Batang Toru ditargetkan untuk beroperasi komersial pada 2026 dan diharapkan dapat secara langsung mendukung sistem kelistrikan Sumatera dan berkontribusi dalam peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan pada program Pemerintah Indonesia.

PLTS Terapung Cirata
(145 MWac / 192 MWp)
PLTS Terapung Cirata akan menjadi PLTS Terapung pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang ditargetkan untuk beroperasi secara komersial pada tahun 2023. Proyek ini merupakan realisasi komitmen PT PJBI untuk mendukung utilisasi energi baru dan terbarukan serta merupakan kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab.

PLTB Tanah Laut
(70 MW)
Proyek ini merupakan proyek penugasan pemegang saham kepada PLN Nusantara Renewables melalui RUPS PLN Nusantara Renewables 31 Maret 2023. Dalam pengembangannya, PLN Nusantara Renewables berkolaborasi dengan Adaro Power dan Total Eren. Proyek ini akan memberikan kontribusi untuk mendukung target pendayagunaan EBT di Indonesia serta target emisi nol bersih

PLTS IKN
(50 MW)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IKN 50 MW merupakan proyek penugasan pemegang saham kepada PLN Nusantara Renewables untuk mendukung kelistrikan di rencana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. PLTS IKN merupakan salah satu Program Strategis Nasional arahan Presiden Joko Widodo. Dalam prosesnya, pembangunan instalasi ini dibagi dalam 2 tahapan: kapasitas 10 MW dibangun oleh sinergi anak perusahaan PLN Nusantara Power, sedang 40 MW sisanya dibangun oleh PT Nusantara Sembcorp Solar Energi (NSSE)—Joint Venture Company milik PLN Nusantara Renewables dan SembCorp Utilities Pte. Ltd. Pembangkit yang didirikan pada titik dengan tingkat iradiasi tertinggi di Kawasan IKN ini diproyeksikan dapat memproduksi 92,8 GWh energi hijau. Terletak sejauh 5 kilometer dari KIPP IKN, ia akan menjadi tulang punggung kelistrikan di IKN yang mampu mengurangi 104.864 ton emisi CO2 setiap tahunnya.

PLTU Jawa 7
(2 x 1.050 MW)
PT PLN Nusantara Renewables memiliki 30% saham di PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB) sebagai JVC dari PLTU Jawa 7 dan juga 30 % saham di PT Guohua Taidian Pembangkitan Jawa Bali sebagai JVS dari Perusahaan Operasi dan Pemeliharaan untuk PLTU Jawa 7. PLTU Jawa 7 merupakan proyek strategis sebagai PLTU pertama dan terbesar di Indonesia dengan menggunakan teknologi boiler Ultra Super Critical dengan batu bara kalori rendah sebesar 4,000 – 4,600 kkal/kg AR dan juga tarif yang kompetitif sebesar 4,2122 sen USD/kWh.

PLTU MT Sumbagsel 1
(2 x 150 MW)
Proyek ini merupakan pembangkit jenis mulut tambang yang dikembangkan untuk mendukung program pemerintah dalam hal penggunaan sumber daya lokal untuk mendukung sistem kelistrikan Sumatera Bagian Selatan. Proyek ini ditargetkan untuk bisa beroperasi secara komersial pada tahun 2026.
Berita & Artikel
PLN Nusantara Renewables Resmikan Sumur Bor, Ratusan Warga Kini Nikmati Akses Air Bersih
Bandung Barat, 9 Desember 2024 – Dengan penuh rasa syukur, PLN Nusantara Renewables (PLN NR) meresmikan sumur bor di Pondok Pesantren Quratul’Ain Al Asy’Ary, Desa Ciroyom, Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat. Terletak di wilayah operasional PLTS Terapung Cirata, inisiatif ini menjadi bukti nyata komitmen PLN NR untuk mendukung kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi operasional perusahaan, khususnya dalam memenuhi kebutuhan akses air bersih yang sulit dijangkau.Proyek ini terlaksana berkat kerja sama dengan Shaf Foundation, lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berfokus pada pemenuhan air bersih berbagai masjid dan pondok pesantren di Indonesia.Pengeboran dimulai pada 20 Oktober 2024 dan menghadapi berbagai tantangan akibat kontur tanah berbatu yang kerap mengganggu peralatan, sehingga memperpanjang waktu pengerjaan. Namun, berkat kerja keras tim, sumur dengan debit air optimal berhasil ditemukan pada kedalaman 56 meter dan selesai pada 14 November 2024. Dalam praktiknya, pasokan air bersih tersebut tidak hanya digunakan oleh santri dan pengurus pesantren, tetapi juga untuk ratusan keluarga di komunitas sekitarnya.Dalam sambutannya, Harjono selaku Direktur Utama PLN NR menyatakan, “Keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat merupakan fondasi penting proses bisnis PLN NR. Dengan adanya sumur bor ini, kami berharap masyarakat tidak hanya mendapatkan kemudahan akses air bersih, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan, kesehatan, hingga produktivitas. Semoga kontribusi kecil ini menjadi langkah awal bagi perubahan besar yang lebih baik bagi komunitas di sekitar PLTS Terapung Cirata.”Pesantren Quratul’Ain Al Asy’Ary, yang selama ini menjadi pusat pendidikan dan kegiatan sosial di wilayah tersebut, menyambut hangat inisiatif ini. Pimpinan Pesantren, Sulaeman, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya, “Sumur ini tidak hanya meringankan beban pesantren kami, tetapi juga menjadi berkah bagi masyarakat sekitar yang selama ini harus mengandalkan debit air dari sumur sawah yang keruh dan berpotensi tercemar pestisida.”Proyek ini menegaskan misi PLN Nusantara Renewables untuk tidak hanya menghadirkan energi terbarukan yang ramah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi kehidupan masyarakat di sekitar area operasionalnya.

PLTS Terapung Cirata, Satu Tahun dan 267 GWh Energi Hijau Kemudian
Jakarta, 13 November 2024 – Satu tahun telah berlalu sejak mantan Presiden Joko Widodo meresmikan PLTS Terapung Cirata, salah satu Proyek Strategis Nasional yang disebut oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai simbol percepatan transisi energi Indonesia. Hingga kini, predikat PLTS terapung ini sebagai yang terbesar se-Asia Tenggara dan ketiga terbesar se-Dunia masih belum tergantikan. Dengan terpasangnya lebih dari 340.000 panel surya, PLTS Terapung Cirata menjadi elemen penting yang melengkapi produksi energi bersih di Waduk Cirata. Keunggulan produksi listrik pada musim kemarau menjadikan PLTS ini solusi penting dalam mengatasi penurunan debit air yang dihadapi oleh PLTA Cirata. Sejak beroperasi secara komersial pada 13 November 2023 hingga kini, PLTS Terapung Cirata telah menyumbangkan 267 GWh listrik hijau ke sistem Jawa, Madura, dan Bali (JAMALI).Dibangun di atas Lokasi yang menantang dengan kedalaman higga 100 meter, dasar berlumpur, dan kemiringan lereng hingga 45 derajat, keberhasilan pembangunan PLTS Terapung menjadi acuan dalam pengembangan desain, teknologi, regulasi, serta panduan bagi berbagai pemangku kepentingan energi terbarukan di Indonesia. Tak hanya itu, 1.400 tenaga kerja yang telah terampil dalam instalasi dan pemasangan PLTS Terapung ini pun siap untuk berkotribusi pada proyek-proyek serupa di masa depan.Sejatinya, PLTS Terapung Cirata memiliki potensi yang lebih besar untuk dunia kelistrikan Indonesia. Saat ini, pembangkit yang dikelola PT PMSE tersebut hanya menempati 4% dari luas total Waduk Cirata. Padahal, berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2023, disebutkan bahwa hingga 20% dari luar permukaan Waduk dapat dimanfaatkan untuk PLTS Terapung. Hal inilah yang mendasari ditandatanganinya Joint Development Study Agreement antara PLN Nusantara Power dan Masdar dalam rangka peningkatan kapasitas pembangkit ini.Harjono, Direktur Utama PLN Nusantara Renewables, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang berperan dalam mempercepat transisi energi melalui PLTS Terapung Cirata. Ia berharap agar inisiatif ini dapat menjadi awal tercapainya target emisi nol bersih di Indonesia. "PLN Nusantara Renewables berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dan investasi dalam energi terbarukan. Kami berharap kehadiran PLTS Terapung Cirata dapat menginspirasi proyek-proyek serupa, membawa Indonesia semakin dekat pada target net zero emission di tahun 2060, demi masa depan yang lebih hijau bagi generasi mendatang," ujar Harjono.
PLN Nusantara Renewables Ajak Siswa SD Meningkatkan Kebermanfaatan Tanah Melalui Pembuatan Biopori
Jakarta, 30-31 Oktober 2024 – PLN Nusantara Renewables kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan lingkungan. Kali ini, komitmen ditunjukkan melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang berfokus pada pendidikan keberlanjutan lingkungan. Program bertajuk “Sustainable Green School” ini menyasar siswa-siswi SDN Kebagusan 03 Pagi dan SDN Ragunan 14 Pagi yang diajarkan teknik pembuatan biopori, serta manfaatnya bagi lingkungan sekitar. Biopori merupakan lubang berdiameter 10-30 cm berisikan sampah organik yang ditanam di tanah untuk meningkatkan resapan air. Melalui teknologi sederhananya, biopori dinilai mampu meningkatkan luas area resapan hingga 40 kali lipat, sehingga berpotensi mengurangi risiko banjir. Tak hanya itu, biopori juga menawarkan berbagai manfaat lain, seperti pengurangan sampah organik serta menyuburkan tanah. Melalui kegiatan ini, PLN Nusantara Renewables berharap mampu mengembangkan karakter siswa SD menjadi agen perubahan lingkungan. Perusahaan ingin menginspirasi para siswa untuk menyadari bahwa langkah mereka menyelamatkan lingkungan dapat dimulai dengan hal kecil; dari tempat paling dekat dengan mereka. Program pembuatan biopori dimulai dengan memberikan penyuluhan bagi para siswa yang meliputi: pengertian biopori, manfaat, cara kerja, serta cara pembuatannya. Setelah itu, para siswa diajak untuk mempraktikkan langsung materi yang diajarkan di lahan sekitar sekolah. Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, PLN Nusantara Renewables pun menyumbangkan alat-alat pembuatan biopori agar keberlanjutan program ini terjaga di kemudian hari. Direktur Utama PLN Nusantara Renewables, Harjono, menyatakan, “Anak-anak adalah generasi penerus yang perannya krusial dalam menyelamatkan lingkungan. Melalui program ini, semoga pemahaman dan rasa cinta mereka terhadap bumi semakin bertambah, sehingga akan lahir langkah-langkah yang lebih konkret untuk memperlambat perubahan iklim dan mengurangi dampaknya di Indonesia.” Program CSR ini sejalan dengan visi PLN Nusantara Renewables dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDG’s), khususnya goal 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), goal 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan), dan poin goal 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Melalui program-program CSR yang inovatif dan berkelanjutan seperti ini, PLN Nusantara Renewables berharap dapat terus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat, hijau, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Keselamatan, Keteknikan, dan Perlindungan Lingkungan PLTU Jawa 7 diakui Kementerian ESDM di Subroto Award 2024
Jakarta, 11 Oktober 2024 – PLTU Jawa 7 meraih Subroto Award dalam kelompok Keselamatan, Keteknikan, dan Perlindungan Lingkungan yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia. Secara khusus, PLTU berkapasitas 2 x 1.000 MW ini mendapatkan penghargaan tertinggi pada kategori Keselamatan Ketenagalistrikan Termal PLTU > 200 MW dalam acara yang berlangsung di Grand Ballroom Hotel Kempinski tersebut. Subroto Award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementerian ESDM Republik Indonesia kepada pemangku kepentingan yang telah berkinerja sangat baik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia. Dengan menerima penghargaan ini, artinya Kementerian ESDM mengakui kinerja PLTU Jawa 7 dalam hal penerapan K3, mitigasi gangguan dan kegagalan operasi, kegiatan pendukung transisi energi, serta kegiatan CSR-nya. Penghargaan ini diselenggarakan dalam merayakan Hari Jari Pertambangan dan Energi yang ke-79 dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Dalam pidatonya, beliau mengatakan, “Sektor ESDM merupakan sektor yang sangat strategis dan memiliki potensi yang sangat besar, sektor yang memberikan multiplier effect yang besar bagi perekonomian nasional. Nilai tambah (added value) harus ada di dalam negeri. Regulasi harus mulai disederhanakan agar investasi datang ke negara kita, kesempatan kerja terbuka, sehingga bisa bersaing dengan negara-negara lain.” PLTU Jawa 7 merupakan hasil investasi dari China Shenhua Energy Company, Ltd. bersama dengan PT PLN Nusantara Renewables. Beroperasi sejak tahun 2019, pembangkit ini menjadi pionir penggunaan teknologi Ultra Super Critical (USC) yang meningkatkan efisiensi produksinya sebesar 15% bila dibandingkan PLTU non-USC, serta menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah pula. Zhao Zhigang, selaku Presiden Direktur PT SGPJB menyampaikan bahwa PLTU Jawa 7 akan terus meningkatkan kontribusi penyediaan listrik yang aman, andal, ekonomis, bersih, dan ramah lingkungan, serta mendukung program-program pemerintah untuk terwujudnya Indonesia Maju Berkelanjutan. PT SGPJB juga merupakan salah satu perusahaan penerima Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha (PTBAE-PU) Fase 1 Peta Jalan Perdagangan Karbon (2023-2024). “Kami juga mengapresiasi dukungan dan partisipasi aktif PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali, sebagai pengelola PLTU Jawa 7, atas kontribusinya terhadap program Pemerintah Indonesia dalam rangka mengurangi emisi global,” tutur Jisman Hutajulu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM. Bangga pada PLTU Jawa 7 yang secara konsisten menunjukkan kinerja yang gemilang, Harjono, Direktur Utama PLN Nusantara Renewables, mengungkapkan apresiasinya kepada PT SGPJB. Beliau menyatakan, “Penghargaan ini adalah bukti komitmen kami dalam menyediakan energi yang ramah lingkungan dan berkualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia. Kami akan terus bekerja sama dengan para mitra strategis untuk menjaga keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan operasi PLTU Jawa 7. Ini bukan hanya prestasi bagi perusahaan, tetapi juga bagi masa depan energi Indonesia yang lebih bersih dan andal”

Inovasi Tim Inisiator PLTS Terapung Cirata Diakui oleh Kementerian ESDM Melalui Penghargaan Dharma Karya Utama 2024
Inovasi Tim Inisiator PLTS Terapung Cirata Diakui oleh Kementerian ESDM Melalui Penghargaan Dharma Karya Utama 2024 Jakarta, 10 Oktober 2024 – Sekali lagi di tahun 2024, PLTS Terapung Cirata menorehkan prestasi gemilang. Setelah menerima Lestari Awards 2024 pada kategori Renewable Energy di bulan Agustus lalu, giliran para inisiator proyek pembangkit terbesar se-Asia Tenggara ini yang mendapatkan penghargaan Dharma Karya Utama dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penghargaan ini diberikan kepada para inisiator sebagai pengakuan atas kontribusi mereka dalam pengembangan sektor energi terbarukan di Indonesia. Penghargaan tersebut dianugerahkan pada perayaan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-79 di Jakarta, kepada tiga tokoh utama di balik suksesnya proyek Proyek Strategis Nasional PLTS Terapung Cirata: Harjono (Direktur Utama PLN Nusantara Renewables yang juga sempat menjabat sebagai VP Manajemen Proyek PLN Nusantara Power, 2021-2023), dan Dimas Kaharudin (Direktur Utama PT PJB Masdar Solar Energi). Ketiganya diakui atas upaya inovatif mereka yang membawa terobosan di bidang pembangkit energi terbarukan di Indonesia, dengan dampak signifikan pada sektor energi serta pembangunan berkelanjutan. Sebelum dipercaya menerima penghargaan Dharma Karya Utama, tim inisiator ini harus melewati tahapan panjang mulai dari penunjukan sebagai kandidat, pembuatan proposal, hingga proses verifikasi lapangan untuk menilai besarnya dampak dan kebaruan serta rencana keberlanjutan proyek. Atas kepercayaan ini, Harjono, salah satu inisiator yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PLN Nusantara Renewables mengungkapkan rasa syukurnya. “Kami sangat bersyukur dan bangga bisa terlibat dalam proyek yang membawa dampak besar tidak hanya bagi ketahanan energi nasional, tapi juga dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pelopor energi terbarukan di Asia Tenggara.” ujarnya. Senada dengan Harjono, Dimas Kaharudin, Direktur Utama PT PMSE yang mengelola PLTS Terapung Cirata, menyatakan “Kami berterima kasih pula atas kerja sama seluruh tim yang terlibat mulai dari fase inisiasi, pengembangan, konstruksi, hingga operasi. Tantangan yang kami hadapi sangat kompleks—dari perencanaan teknis hingga adaptasi terhadap kondisi perairan dan lingkungan setempat—namun berkat koordinasi yang kuat dan kolaborasi lintas disiplin, kami mampu menuntaskan setiap fase dengan baik.”